Belajar Menulis Menjadikan Menuis sebagai Passion

Resume         : ke- 2 

Tema             : Menjadikan Menulis Sebagai Passion 

Tanggal         : 24 Agustus 2022

Narasumber  : Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd 

Moderator     : Dail Ma'ruf

Pukul 07.00 WIB, pertemuan ke 2 dimulai group whatsapp Belajar Menulis Gel. 2 dengan narasumber pak Dail Ma'ruf atau disapa Mr. Damar dan Narasumber hebat Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd, biasa disapa Bunda Kanjeng yang merupakan penulis Nusantara yang sehingga dapat menerbitkan tulisannya di dalam 20 buku yang beberapa karyanya diterbitkan oleh Erlangga atau Andi Yogyakarta. 

Pertemuan ini dimulai dengan moderator yang menyampaikan susunan acara yang dimulai dengan membaca Al Fatihah. Pak Dail memberikan motivasi awal dengan menceritakan pengalamannya menjadi peserta Belajar Menulis angkatan 20 yang semula beliau belum mempunyai blog dan belum mempunyai pengalaman menulis menguatkan tekad dan niat untuk menjadi penulis dengan bertanya berkali-kali ke moderator sehingga dapat lulus dalam menulis dan lanjutnya MAN JADDA WA JADDA" Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Jadi dengan semangat yang diberikan di awal pertemuan ke 2 ini menumbuhkan semangat baru dalam diri saya menulis apalagi saat ini kadang kala perasaan psimis muncul di dalam benak.

Bunda Kanjeng sang ratu Antolog yang dinatipun tiba dengan menjelaskan pengertian Passion yaitu suatu gairah yang ada di pikiran kita seperti orang hidup yang membutuhkan gairah yang dalam hal ini yaitu gairah dalam menulis setiap hari apalagi jika tulisan menghasilkan pendapatan seperti menulis di Kompasiana. Menulis sering dikatakan merupakan bakat tetapi itu salah kata Bunda Kanjeng. Jadi siapapun bisa menulis bahkan bisa menghasilkan uang seperti Om Jay. Harapan saya bahkan mungkin yang lainnya juga berharap seperti penulis-penulis hebat yang walaupun harus berjuang membulatkan tekad tiada yang akan sia-sia jika sudah dicoba dan selalu berlatih. 

Menulis harus diawali dengan niat yang kuat dan harus asli tulisan atau karya kita tanpa harus menjipkak dari ide orang lain. Ide bisa diambil dari apa yang kita sukai dan kuasai dengan melihat siapa yang akan membacanya atau siapa target pembaca kita. Dengan begitu ide kita akan dapat kita tuangkan dalm tulisan yang kita buat. 

Salah satu kendala dan hambatan yang kita akan hadapi dalam menulis. menurut Bunda Kanjeng yaitu tidak mau dikritik, padahal kritik itu penting untuk membangun ataupun memperbaiku tulisan kita berikutnya yang akan menjadi perbaikan buat kita. Jika tetap merasa takut dikritik maka kita tidak akan semakin maju karena kita akan selalu merasa bahwa tulisan yang kita buat sudah cukup. Jadi kritik ataupun saran dari pembaca sangat diperlukan demi perbaikan tulisan ataupun karya berikutnya. Semakin banyak masukan maka tulisan kita akan semakin baik kedepannya jika kita inggin membuka diri. 

Cara mengusir kendala dan hambatan saat kita menulis yang dapat kita lakukan yaitu dengan mengubah awal mindset atau fikiran kita tentang menulis adalah bakat, menyiapkan waktu untuk menulis, jangan baper atau bawa perasaan bahkan minder, perbanyak membaca, dan membangun komunitas Literasi atau seperti yang dilakukan sekarang melalui group whatsapp Belajar Menulis. 

Kegiatan diakhiri dengan dilakukan tanya jawab yang masuk ke whatsapp pak Dail yang diteruskan ke group. Berbagai pertanyaan muncul dan menjadi ilmu yang bermanfaat tentang menulis yang dijawab oleh Bunda Kanjeng melalui pesan suara di group. Semoga menjadi hal yang menjadikan tombak dimulainya hasil karya tulisan hebat. Semoga.