Minggu, 30 Oktober 2022

1.4 Refleksi Dwi Mingguan_Budaya Positif

 

Modul 1.4 Budaya Positif

Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

1.  Facts  (Peristiwa):

Pembelajaran pada minggu ini berkaian dengan kasus yang dialami dan dihadapi guru di lingkungan sekolah. Pada penerapan aksi nyata seringkali guru berada pada posisi penghukum dan pembuat merasa bersalah. Hal baik yang saya alami dalam proses tersebut yaitu kesulitan menyelesaikan kasus untuk memposisikan diri di posisi menejer. Ketika di kelas seorang siswa membua sebuah kasus yaitu siswa makan saat belajar berkelompok dimana saya saat itu mencoba memposisikan diri pada posisi menejer tetapi lima menit kemudian siswa tersebu melakukan kasus yang sama juga. Yang saya lakukan yaitu mengingakan kesepakan kelas yang dibuat dan menyita makanan yang masih tersisa tersebu.

2.  Feelings  (Perasaan)

Perasaan sedih ketika siswa melakukan kesalahan yang sama oleh siswa itu saja. Susah karena masih belajar di posisi menejer. Bahagia ketika sudah pelan-pelan memposisikan diri pada posisi teman, pemantau, dan menejer dalam kasus-kasus siswa di sekolah. Bahagia pula ketika dapa mengimbaskan posisi control ke dua rekan guru.

3.  Findings  (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapakan dari proses ini adalah bahwa seorang guru untuk berada di posisi teman, pemanau, ataupun menejer perlu kesabaran dan sikap yang terus menerus atau posisi yang baik tidak dapat dilakukan hanya sekali. Hal baru yang saya keahui mengenai diri saya seelah proses ini adalah bahwa saya sering kali melakukan posisi penghukum dan pembua merasa bersalah. Keyakinan kelas juga perlu di lakukan dan diingakan ke siswa secara berkala sehingga siswa akan terbiasa untuk menjadi pelajar yang baik yaiu profil pelajar pancasila.

4.  Future  (Penerapan)

Yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya melakukan hal serupa di masa depan yaitu terus menjadi guru yang berada di posisi teman, pemanau, dan menejer dengan mengusahakan diri di posisi menejer walaupun membutuhkan waktu yang lama. Aksi/tindakan yang saya lakukan setelah belajar dari perisiwa ini yaitu bagaimana menjadi posisi menejer disetiap kasus di sekolah ataupun bisa diterapkan di rumah ketika ada kasus yang perlu ditangani.

Jumat, 21 Oktober 2022

Membuat Cover Buku yang Menarik


 Resume   Ke-27
Tanggal            : 21 Oktober 2022
Tema                : Membuat Cover Buku yang Menarik
Narasumber    : Sigid Purwo Nugroho
Moderator       : Fajar Tri Laksono, M. Pd


Kegiatan malam ini melalui zoom dan dapat ditonton di live streaming di link https://youtu.be/Ab58U0uM6lM sehingga dapat ditonton kapanpun terutama bagi peserta yang tidak dapat hadir di ruang virtual karena kesibukan atau kendala lain.

Susunan acara : 

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi oleh narasumber

3. Tanya Jawab

4. Penutup

Kegiatan dibuka dengan berdo'a bersama yang dipimpin oleh pak Sigid selaku moderator.

Berikut link meja kerja pak Fajar https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScM_3x-izKN9wDB6r89-B9gPTsMBTAL5KRTmQxXrtycsUqSIw/viewform

Desain yang digunakkan yaitu:

1. Ilustrator

    Untuk membuat gambar-gambar.

2. Foto Shoft

    Untuk foto-foto.

3. Corel Draw

    Sebagai finishing dari cover yang kita buat.


Perbedaan gambar JPG dan gambar vektor yaitu:

Gambar JPG tidak dapat diolah lagi artinya tidak dapat diubah desainnya (ditambah atau dikurangi) sedangkan gambar vektor dapat diganti-ganti gambar mengenai warna baju, warna kulit, rambut atau yang lainnnya bisa disesuaikan dengan keinginan.

Buku yang dipesan ke pak Fajar biasanya cover buku cetakan kedua atau ketiga tetapi sebagian besar cetakan kedua. Alasannya penulis, biasanya karena cover yang digunakan pada cetakan pertama tidak sesuai dengan keinginan penulis. Dimana cetakan pertama desain cover telah disediakan oleh penulis. Penerbit pada cetakan buku pertama biasanya gratis tetapi bersifat satu arah yang artinya penerbit menyiapkan cover tanpa  dikomunikasikan dengan penulis tentang cover yang diinginkan penulis atau penulis tidak dapat merequest keinginan covernya sehingga sering menyebabkan ketidak puasan penulis atau konsumen. 

Banyak konsumen pak Fajar yang memesan cetakan kedua yang penjualannya jauh melebihi ekspetasi konsumen tetapi pak Fajar tidak meminta royalti disebabkan Beliau bekerja membuat cover pembayarannnya adalah paket. Jadi hanya dibayar satu kali saja.



Cover gratis yang diberikan penerbit biasanya asal dibuat tapi itu semua termasuk wajar saja, ya namanya juga gratis. Berbeda dengan kita membuat desain sendiri atau kita memesan dimana desain tersebut merupakan desain cover satu-satunya, tidak akan ada cover buku yang sama.



Cover buku sebaiknya tidak menggunakan aplikasi Canva karena temple yang digunakan bisa saja banyak digunakan oleh orang lain. Jadi jika ingin cover buku yang baik dan komersil sebaiknya tidak menggunakan aplikasi Canva. 



Corel draw atau trail, foto shoft, dan ilustrator gratis selama satu bulan. Jika sudah lebih satu bulan maka aplikasi tersebut tidak dapat digunakan kembali maka kita bisa mensiasatinya agar tetap dapat menggunakan gratis dengan mendownload kembali.

Sebagai penulis sebaiknya berhati-hati menggunakan gambar di internet karena gambar bisa saja sudah memiliki lisensi atau hak cipta. Jika dilakukan makan termasuk pelanggaran karya orang. 

Jika menggunakan akun premium (akun berbayar) dengan ciri pada akun ada bentuk mahkota maka kita dapat bebas mendownload dengan premium lisensi. Tujuan untuk melindungi hak cipta sehingga perlu membuat desain cover berbayar. Jika lisensi yang kita gunakan lisensi gratis maka kita tidak boleh menjadikan komersil karena akan melanggar hak cipta walaupun hanya sebagian.

Bagi yang mengambil lisensi atau hak cipta orang lain maka jika kita sudah dicetak ataupun sudah beredar bisa saja buku tersebut di tarik peredarannnya sehingga perlu kita gunakan desain premium untuk membuat cover buku kita.

Unsur-unsur cover buku menarik yaitu desain gambar sesuai dengan isi buku, warna yang menarik dan komposisi warnanya dominan.

Bagi seorang pembeli, cover buku tentu menjadi daya tarik utama sehingga pembeli membeli buku tersebut. Misalnya cetakan pertama kurang laku, dibuatlah cetakan kedua dengan mengganti cover buku sehingga pada cetakan kedua ini, pembelian buku mengalami peningkatan padahal isi buku tetap sama. Hal ini menunjukkan bahwa untuk komersil cover buku sangat menentukan.

Untuk gambar kartun aplikasi yang digunakan adalah corel draw. Berlangganan aset premium berbayar seperti market place internasional.

Biaya cerita bergambar (cergam) perhalaman yaitu berkisar Rp 75.000- Rp100.000 perhalaman tergantung tingkat kerumitan gambarnya.

Pemesanan cover buku, penulis dapat menuliskan konsep atau mendiskripsikan secara detail cover yang diinginkan dibuat agar pembuatan menjadi lebih mudah dan tidak perlu dilakukan revisi yang akan menghabiskan banyak waktu. Jika bisa jangan meminta pak Fajar utuk membebaskan cover yang akan dipesan misalnya dengan kata "Terserah pak Fajar" karena nantinya dikhawatirkan setelah jadi ada ketidakpuasan konsumen sehingga harus direvisi kembali.

Berikut daftar harga jika ingin memesan dibuatkan desain cover buku di pak Fajar:

Demikian pemaparan pak Fajar yang diselingi pemaparan materi dengan tanya jawab langsung di kolom chat.

Sebagai kegiatan penutup pelatihan yaitu pak Sigid menutup kegiatan dengan bersama-sama membaca Al Hamdallah. 





Menulis Itu Mudah

 Resume ke-27

Tanggal            : 19 Oktober 2022

Tema                : Menulis itu Mudah

Narasumber    : Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I.

Moderator      : Yandri Novita Sari


Pelatihan menulis kali ini akan membersamai peserta yaitu seorang Guru Besar (Gubes) Prof. Dr. Ngainun Naim, S. Ag, M. H. I (Prof Ngainun panggilan akrab) dalam Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. 

Pada waktu penobatan Beliau menjadi Gubes UIN Tulungagung dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Trenggelek Bapak Syah Natanegara. Hasil karya Beliau sangat banyak, seperti menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional dan internasional, buku solo dan antologi. 

Beliau lahir di Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau adalah penggiat literasi. Sepak terjang beliau dalam berkarya sudah tidak diragukan lagi.

Berikut materi pelatihan yang dapat saya petik dari pemaparan Prof. Ngainun yang saya tulis setelah dua hari pelatihan berlalu karena kesibukan.

Menulis itu mudah merupakan relatif dan bersyarat. Relatif artinya tidak selalu mudah dan bersyarat artinya jika syarat tidak dipenuhi maka tidak  mudah juga. 

RELATIF: tulisan itu kan banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. Misalnya membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah. Sebaliknya, orang yang terbiasa menulis ilmiah, sulit juga disuruh nulis populer seperti kita membuat catatan resume.

Menulis akan mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Ini bisa menjadi menulis mudah.

Prof Ngainun misalnya menikmati proses menulis, khususnya menulis yang ringan dan berkaitan dengan keseharian. Berikut contoh artikel karya sederhana Prof Ngainun di Kompasiana. Isinya sederhana: tentang bagaimana Beliau menulis. https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/632702eb4addee48082e8772/menulis-di-hp-bloknote-dan-laptop. 

Syarat pertama menulis adalah MOTIVASI.  Abaikan semua jenis ketakutan. Takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. Cuek saja. Tugas penulis itu ya menulis. Pokoknya menulis. Setelah selesai, tugas selanjutnya adalah menulis tulisan baru. 

Menurut para ahli, musuh terbesar itu diri sendiri. Caranya adalah dengan membangun MOTIVASI. Pokoknya kalau semangat tinggi, menulis itu pasti jadi. Mulai sekarang bangun motivasi diri. Pokoknya bersemangat menulis. Apa motivasi kita menulis harus kita tentukan. Bisa jadi yang utama ya karir. Jika kita bisa menulis, karir kita akan lancar. 

Kedua, meyakini bahwa menulis itu anugerah. Bagaimana tidak disebut anugerah jika hanya orang tertentu yang MAU dan MAMPU menulis. Ada yang MAU tapi TIDAK MAMPU. Ada yang MAMPU tapi TIDAK MAU. Jadi mari syukuri anugerah bisa menulis dengan kembali menulis. 

Ketiga, menulis memberikan banyak keajaiban dalam hidup. Capaian karir Pak Prof sekarang ini, selain anugerah Allah, juga karena menulis. Berikut link Prof Ngainun yang S1 hampir DO karena tidak mempunyai biaya sampai harus berkeliling berjualan susu: https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html. Jika sekarang bisa menjadi guru besar, itu "keajaiban" menulis. 

Keempat, jangan mudah menyerah.

Kelima, berjejaring. Zaman sekarang yaitu berjejaring. WAG Belajar menulis ini juga termasuk berjejaring. Jadi manfaatkan kesempatan berjejaring. Bisa bikin blog, itu membuat menulis mudah. Rajin isi blog, itu juga membuat menulis mudah.

Demikian pemaparan Prof Ngainun tentang materi menulis itu mudah. Semoga kita beisa mengikuti jejak Beliau untuk terus menulis. Sebagai penutup tulisan ini yaitu sebuah pantun dari pak Da'il yang dikirim di WAG.

Malam kamis hujan gerimis

Anter makanan ke bu  Mumun

Teman teman jangan menangis

Ayo belajar dengan prof. Ngainun 



Senin, 17 Oktober 2022

Menulis Buku Biografi

 Resume ke-26

Tanggal            : 17 Oktober 2022
Tema                : Menulis Buku Biografi
Narasumber     : Lely Suryani, S. Pd. SD
Moderator        : Bambang Purwanto, S. Kom., Gr.Lely Suryani, S. Pd. SD
 

Kegiatan tadi malam pelatihan Menulis tidak dapat saya ikuti langsung karena sibuk dengan kegiatan CGP yaitu ngezoom dari pukul 19.30 Wita-21.00 Wita. Resume ini ditulis disela mengajar keesokan harinya ditengah kesibukan yang padat yang tugasnya deadline tetapi karna tanggung jawab sebagai peserta dan merasa akan kehilangan satu pengetahun maka sayang jika tidak diabadikan dalam tulisan.

Pelatihan menulis kali ini dengan membersamai Mr. Bams (Panggilan akrab Bambang Purwanto, S. Kom., Gr) sebagai moderator dan dengan narasumber hebat Bunda Lely (Panggilan akrab Lely Suryani, S. Pd., SD) yang biasanya di WAG sebelah Beliau menjadi mentor rekan-rekan untuk menerbitkan karyanya menjadi sebuah buku.

Sebelum kegiatan dimulai Mr. Bams memberikan kata penuh makna seperti berikut:

  • AquaAku ada untukmu
  • Yakult:  Ya Kulihat Cinta dimatamu
  • Amidis : Aku Mikirin Dirimu Selalu. Kalau menurut saya "Aku mikirin dirimu selalu"
  • Prima : ada Perasaan Rindu Bersama
Pengalaman Bunda Lely dalam membuat buku biografi akan menjadi materi kita kali ini dengan susunan acara:
  1.     Sesi pemaparan materi 1 jam sampai pukul 20.00 WIB
  2.     Sesi tanya jawab 1 jam sampai pukul 21.00, pertanyaan boleh mulai dikirim 19.45 WIB 

Berikut pemaparan Bunda Lely yang dapat saya petik dari WAG Pelatihan Menulis. 

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. Alhamdulillahirobbil Alamin. Nahmaduhu wanastanginuhu wanastaghfiruhu, wana ' udzubillahi minsururi anfusina, waninsayyiati a' malina, mayahdillahu wala mudilallah wamayudlil fala hadiyallah. Assolatu wassalamu ' ala sayyidima Muhammad ibni Abdillah, wa ' ala alihi wasohbihi wamanittaba ' ahuddah, illa qiyyamissa'ah. Amaba' du.

LELY SURYANI, S.Pd.SD Lahir di Desa Berta, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 25 Juli 1972. Menempuh masa Pendidikan  Dasar di SD N II Berta, lulus pada tahun 1985  kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok selama 2 tahun,  dan pindah ke SMP Negeri 3 Banjarnegara selama 1 tahun sampai lulus pada tahun  1988.  Pendidkan SMA di  tempuh melalui Pendidikan Kejar Paket C, lulus pada tahun 2004. Setelah itu,  melanjutkan Pendidikan D II PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2008, kemudian mengikuti Pendidikan S1 PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2012.

Semenjak mengikuti kegiatan kepenulisan di bawah asuhan Om Jay dari Pelatihan GMLD Gelombang  1 yang dimulai bulan Oktober 2021 . Selanjutnya saya mengikuti Kelas BM Asuhan Om Jay juga. MOTTO: Menulislah dengan hati dan apa adanya, Biarlah waktu yang akan betbicara.

Media Sosial :

1. FB: https://www.facebook.com/profile.php?id=100068809581410

2. IG : https://www.instagram.com/lely.suryanii/

3. BLOGG : http://lelysuryanikreatifinspiratif.blogspot.com

4. KOMPSIANA : https://www.kompasiana.com/lelysuryaniofficial8799/dashboard/setting

5. YT : https://youtu.be/6XZr9XFQYhc

6 TWEET : @lelysur17426120

7. Simpkb : 201501343612@guruku.id 

8. Belajar.id. : Lelysuryani57@guru.sd.belajar.id 

9 .Gmail : Yanilelysuryani@gmail.com 

10. No HP :  082388112412

Sehubungan dengan materi malam ini mungkin karena saya baru saja menyelesaikan buku saya tentang Om Jay. Tepatnya berjudul "50 Tahun Lebih Dekat Dengan Om Jay". Buku tersebut karena berisi riwayat perjalanam Om Jay, maka di sebutlah  Biografi. Jadi biografi itu adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Berbeda dengan Autobiografi yang merupakan riwayat seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri.


Warna cover adalah rekomendasi dari Putri Om Jay yaitu Mbak Intan.

Bapak dan Ibu Peserta BM gelombang 27 yang berbahagia. Selarang timbul pertanyaan :
Bagaimana cara menulis Biografi yang baik? Karena yang kita tulis adalah bukun tentang diri kita.. tentu ada ranah - ranah privasi yang tidak perlu diangkat. Menurut pengalaman saya yang pertama kali harus dilakukan oleh penulis Biografi adalah minta ijin kepada orang / tokoh yang akan kita tulis

Awal bulan Juli 2022 saya mengajukan ijin kepada Om Jay, minta diarahkan harus menghubungi siapa saja yang bisa mendukung mengisahkan sang tokoh. Biografi ini kan riwayat seseorang, jadi dari masa kecil sampai masa sekarang. Maka dari Om Jay saya di beri nomor kakak beliau ibu Dwi Setyawati. Dari beliau bisa diungkap  masa kecil Om Jay sampai masa sekolah. Ada rahasia Om Jay disini.. saya berusaha  menanyakan langsung juga tidak dijawab oleh Beliau.  

Berkisah terus  berlanjut, saya minta ijin lagi kepada Om Jay untuk menghubungi  Ibu (istri tercinta). Dari beliau terkuaklah kisah asmara Om Jay. Karena membutuhkan waktu yang tak sedikit untik menyatukan dua hati dan terasa penuh perjuangan, maka saya beri  Sub Judul Pandangan Pertama yang Melangut ke Syurga. 

Bagaimana perjalanan Om jay sampai se Tenar sekarang, tentu ada seseorang yang mempengaruhinya. Bersamaan dengan saya sedang menulis kisah beliau.. beliau juga menulis perjalanan karyanya. 

https://terbitkanbukugratis.id/product/kisah-omjay-50-tahun-menjadi-manusia/

Perlu juga ditetapkan tujuan menulis Biografi. Tujuan di sini sangat menentukan konten yang diangkat. Karena tujuan utama saya adalah untuk berdarma bakti pada guru, maka sekiranya Bapak/Ibu bisa membaca bukunya.  Pasti jadi tahu hubungan antara tujuan dan konten yang ditampilkan. Salah satunya tujuan saya menulis biografi adalah menerapkan ilmu yang telah saya peroleh di BM ini juga. 

Waktu itu materiny menulis Autobiografi, namun karena persamaan prosesnya jadi.. saya berusaha menerapkan agar menjadi mu yang bermanfaat. Berikut pelatihan ini yang saya ikuti sehingga mendapat ilmu. 

Dari sini dapat ilmu



Cover dari Bunda Rally sudah siap

Dari tujuan, konten, dan pernak - perniknya.. semua harus dikeyahui oleh sang tokoh. Tidak boleh penulis menulis sesuatu berkenaaan sang tokoh, tanpa sepengetahuan sang tokoh. Jadi Etika harus dijalankan oleh seorang penulis.. artinya tidak boleh arogan. Sekecil apapun tentang tokoh itu harus dikomunikasikan dengan baik. Demikian juga dalam pendistribusian, tokoh yang ditulis juga harus mengetahuinya, jangan sampai ada dusta diantara kita. Maka waktu itu sebelum ada lampu hijau dari OmJay untuk dipublikasikan.. . Maka saya selaku penulis tidak berani untu share - share sana - sini.

Mengingat Om Jay adalah milik kita.. bukan milik saya saja. Maka pada biografi beliau, ada pandangan teman, kawan dan handai taulan. Alhamdulillah, karena niat baik dalam rangka Ultah Om Jay dan beliau lahir tahun 1972, jadilah responden yang masuk itu ada 72 responden sesuai tahun kelahiran beliau. 



Demikianlah pemaparan materi dari Bunda Lely dengan Bunda Lely mengirimkan daftar nama peserta yang sudah memesan buku karya Beliau yang gambarnya di atas tersebut.

Sesi kedua pun dimulai dengan pertanyaan yang dikirim ke Mr. Bams yang diteruskan ke WAG BM 27 yang ditanggapi oleh Bunda Lely. 

Berikut kesimpulan dari sesi kedua.

Tidak syarat khusus untuk tokoh yang bisa dijadikan biografi, semua bisa dibuatkan biografi misalnya istri menulis biografi suami, biografi orang tua tidak harus orang terkenal. Gambar dalam biografi itu sifatnya tidak wajib tapi sebagai penunjang jelas akan memberi energi pada tulisan. 

Batasan privasi untuk tidak ditulis di biografi, sebagai manusia biasa pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang ada pada tokoh tidak perlu ditulis. Jadi tulislah kisah yang positifnya atau yang baik - baik saja. Konsultasi dengan tokoh sebelum naik cetak dapat dilakukan berkali-kali sesuai dengan kebutuhan.

Kendala yang ditemukan Bunda Lely dalam menulis buku biografi jarak dan waktu karena Bunda Lely hanya mengandalkan komunikasi daring. Apalagi beliau beserta keluarga  super sibuk, jadi penulis harus tetap sabar. 

Demikianlah pelatihan yang berlangsung semalam yang dapat saya tulis. Semoga kita bisa membuat karya biografi dari tokoh siapapun paling biografi orang tua ataupun keluarga dekat kita karena agak mudah mendapatkan kisah mereka apalagi kita melihat dan ikut mengetahui kisannya. 

.

Jumat, 14 Oktober 2022

Mengirim Tulisan di Majalah Suara Guru

 Resume ke-25

Tanggal            : 12 Oktober 2022

Tema                : Mengirim Tulisan di Majalah Suara Guru

Narasumber     : Catur Nurrochman Oktavian, M. Pd

Moderator        : Helwiyah


Resume ini ditulis tanggal 14 Oktober 2022 dikala kondisi sudah agak baikkan. Saat pelatihan ini berlangsung, kondisi saya sedang kurang sehat. Dari sore hp off jadi tidak tau ada kegiatan pelatihan dimana pelatihan kali ini tidak seperti biasanya yaitu melalui zoom. Hari berikutnya baru saya on hp dimana saya membaca dari rekan-rekan peserta pelatihan banyak yang terkendala signal. Berkali-kali terpental keluar room bahkan ungkapan beberapa peserta yang saya baca di WAG.

Resume kali ini dengan membaca beberapa resume rekan lain yang saya terjemahkan kembali dengan bahasa saya agar tidak menjadi plagiat yang akan merusak citra diri dan merendahkan harga diri dengan gaya saya sendiri.

Berikut pelatihan ke-23 yang dapat saya petik:

Narasumber kali ini yaitu pak Catur (Sapaan akrab Catur Nurrochman Oktavian, M. Pd) dengan narasumber Bunda Hel (Sapaan akrab Helwiyah).

Suara Guru diterbitkan di tahun 1950 oleh para Pengurus Besar PGRI. Rubrik pada majalah Suara Guru yaitu seputar opini, organisasi, inspiratif, bahasa, sastra, destinasi, resensi, dan lainnnya dengan rubrik utamannya yaitu Suara Utama.

Majalah Suara Guru bersifat nasional yang jika kita menulis dan untuk menjadi kenaikan pangkat maka nilai kreditnya 2 untuk satu naskah tulisan kita di majalah ini. 

Berikut penulisan naskah kita di majalah Suara Guru yang dapat dipedomani:

  1. Jumlah kata 500-700 kata.
  2. Diketik dengan font "Time New Roman/TNR", size 12, bold 14.
  3. Mudah dipahami.
  4. Tidak pernah ditulis di media lainnnya atau dipublikasikan di media lain.
  5. Tidak mengandung sara
  6. Tidak boleh plagiat, haru karya sendiri dengan tidak menjiplak karya orang lain.
  7. Tidak mendiskriminasikan orang, harus netral
  8. Info harus aktual, tajam, dan terpecaya. Usahakan naskah yang sedang trending.
  9. Jika naskah sudah dikirim di Suara Guru maka tidak boleh dituliskan kembali di media lainnnya
  10. Menggunakan kaidah penuisan KBBI
Rubrik Sastra
Berisi puisi, pantun, dan Cerpen.

Rubrik Desstinasi
Berisi jalan-jalan, healing, wisata dan lainnnya.

Rubrik Resensi
Berisi film atau buku.

Honor penulis
Naskah yang kita kirim sampai saat ini bersifat sukarela artinya honor naskah tidak ada.

Penerbitan Majalah
Majalah Suara Guru diterbitkan dua bulan sekali.

Tehnik mendapatkan majalah Suara Guru
Dengan memesan Majalah Suara Guru pada ibu Widya (087882289299) atau dapat juga mengubungi Bapak Tyas (085814213474). Dapat juga ke email: majalah.suaraguru@gmail.com.

Demikian materi pelatihan ke-23 yang dapat saya petik dari blog rekan-rekan peserta BM-27 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga kita dapat berkonstribusi menjadi salah satu penulis di majalah Suara Guru sebagai bentuk bahwa kita dapat menyuarakan suara kita dalam bentuk tulisan yang dapat dikenang walaupun kita sudah tiada.


Menulis di Kala Sakit

 Resume ke-24

Tanggal            : 14 Oktober 2022

Tema                : Menulis di Kala Sakit

Narasumber     : Suharto, M. Pd

Moderator        : Raliyanti

Materi pelatihan kali ini bertepatan dengan kondisi saya yang sudah tiga hari kurang sehat tapi hari ini sudah agak baikkan, sudah mulai bisa duduk yang sebelumnya tidur dan ditemani obat. Dari siang tadi sudah bisa membuka laptop mempersiapkan diri menghadapi zoom pukul 14.30-17.00 Wita tadi. Walau dengan suara yang lemah dan berusaha aktif dikegiatan. Sekarang sudah mulai berangsur-angsur pulih dengan tenaga yang belum 100% normal.

Tugas resume yang ke-23 tidak mampu saya tulis dan ikuti karena waktu kegiatan sedang sakit-sakitnya apalagi kegiatannnya melalui zoom yang tidak bisa saya rangkum isinya dikarenakan tidak mengikuti kelas via zoom waktu itu. Solusi dari rekan peserta yaitu dengan melihat resume peserta lain dengan menuliskan kembali mengguakan bahasa sendiri. Alhamdulillah dapat terselesaikanjuga resume ke-23 yang ditulis selama satu jam. Terima kasih rekan peserta terutama Bunda Astukah dan Bunda Ummu Syadza.

Menunggu pelatihan ke-24 dengan melihat gambar pelatihan mlam ini di group WAG BM-27. Saya coba-coba isi blog terlebih dahulu sebagai pendahuluan, nanti tinggal mengisi materi yang disampaikan oleh nasrasumber.

Mendekati waktu pelatihan. Salah seorang menulis pantun:

Makan bakso dihari jumat.

Melintasi danau naik rakit.

Bapak ibu ayo semangat

Menyimak materi menulis dikala sakit.

Ramai WAG dibuat oleh pantun tersebut dengan candaan dari beberapa orang senior peserta.

Bunda Rali mengunci WAG untuk memulai kelas pelatihan dengan meminta izin ke peserta menulis.

Bunda Rali membuka pelatihan dengan berdo'a bersama sesuai dengan agama dan keyakinan.

Acara Pelatihan BM-27 yang ke-24 dengan susunan acara sebagai berikut:

  1. Pembukaan
  2. Pemaparan materi oleh Narasumber (Suharto, M. Pd)
  3. Tanyajawab (dikirim ke moderator 081586462152)
  4. Penutup.
Bunda Rali menerangkan sedikit CV tentang Cing Ato (Sapaan akrab Suharto, M. Pd) bahwa Beliau adalah laki-laki yang mampu menginspirasi dimana orang catcatpun mampu menulis sedangkan orang yang sehat belum tentu mampu menulis. 

Menulis menjadi bagian dalam diri yang mana tulisan dapat menjadi bermanfaat bagi orang lain. Cing Ato merupakan seorang yang karena kecintaannya pada dunia tulis menulis membuat hidupnya lebih berkah walaupun kesehatan yang sempat luput dalam hidupnya berangsur kembali, salah satunya karena keajaiban dari menulis. Beliau tetap menulis walau pun dalam keadaan sakit.

Lumpuh bukan halangan untuk terus berbagi dan menginspirasi. Seorang yang tekun belajar walau pun dalam keadaan sakit dan tetap berpikir bagaimana dengan kondisinya saat ini beliau masih bisa bermanfaat bagi orang lain.

Berikut CV Cing Ato yang merupakan guru MTS 5 Jakarta. Berkarya menerbitkan buku dan merambah pula ke dunia desain cover buku dan Youtuber ungkap Bunda Rali.



Beberapa link youtube Cing Ato https://www.youtube.com/watch?v=uye6FLj30GU dan https://youtu.be/0NzRFL_2j88

Berikut materi dari Cing Ato. Mari kita simak yang saya petik dari WAG BM-27.

Fuji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala nikmat yang diberikan terutama nikmat sehat, sehingga bisa belajar bersama dengan sahabat-sahabat super.

Salawat dan salam tercurahkan kepada Nabi penutup akhir zaman Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau di Yaumil Qiyamah. Aamiin.

Sahabat-sahabat Literasi

Sebelum terlalu jauh, saya akan menyapa terlebih dahulu kepada kepala suku sekaligus suhu kita bapak DR. Wijaya Kusumah (Om Jay). Semoga sehat dan sukses selalu. Aamiin.

Juga kepada tim solid om Jay yang super kreatif. Semoga pada sehat dan sukses selalu.

Tidak ketinggalan pula tuk moderator kita yang cantik bunda Raliyanti yang malam ini membersamai saya selama dua jam. Semoga sehat dan sukses selalu. Aamiin.

Terima kasih untuk semuanya yang masih memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi pengalaman. Pada pertemuan ini saya hanya bercerita/berbagi pengalaman MENULIS DI KALA SAKIT.


Foto sekitar tahun 2017 ketika awal menulis.
Saya termasuk orang yang tidak bisa menulis, sehingga menjadi guru sudah puluhan tahun tidak ada karya tulis yang dihasilkan. Saya menulis berawal karena butuh sebuah karya tulis, baik yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Kebetulan saya seorang ASN. Dahulu kenaikan pangkat sangat mudah. Namun, ketika saya berada pada golongan III.d. dan ingin naik golongan ke IV.a. persyaratan wajib harus mempunyai karya tulis ilmiah dan buku penunjang lainnya.

Akhirnya saya mencari pelatihan menulis lewat medsos (Facebook). Ketika saya men-scroll FB ada pelatihan di Wisma UNJ yang diselenggarakan oleh komunitas sejuta guru ngeblog (KSGN) bertemulah saya dengan orang -orang hebat. Siapa mereka? Sudah tidak asing lagi bagi kita, yaitu: Bang Namin, Om Jay, Om Dedi, dan yang lainnya.



Hampir tiga kali pelatihan saya ikuti kegiatan KSGN. Dari sinilah, saya dapat kunci bagaimana caranya menulis. 

Pada pelatihan pertama saya dapat ilmu tentang menulis PTK. Pada pelatihan ke-2 sekitar tgl 27-29 Desember 2016 di Wisma UNJ. Dari sini saya dapat menulis buku Antologi perdana dengan judul Bukan Guru Biasa.



Pada pelatihan ke-3 tentang public speaking, kebetulan salah satu materinya tentang menulis dan narasumbernya Om Jay. Dari Om Jay saya menemukan kunci bagaimana menulis. Itupun disebabkan saya bertanya kepada beliau. Saya bertanya tentang bagaimana cara memulai untuk menulis? Apa yang harus ditulis? Dan bagaimana cara mengakhiri sebuah tulisan?

Masih saya ingat dari jawaban beliau, yaitu: tulis apa yang ada disekitar kita, tulis apa yang kita bisa, tulis materi yang kita kuasai, tulis apa yang kita alami, ide menulis banyak berserakan di sekitar kita, tulis dengan bahasa yang sederhana yang penting pesannya tersampaikan, dan lainnya.

Pertanyaan saya terpilih sebagai pertanyaan yang mewakili keinginan Om Jay. Alhamdulillah, dapat hadiah dari Om Jay

Pulang dari pelatihan saya menulis apa yang saya bisa dan alami. Hampir setiap hari menulis satu artikel.  Sambil menulis saya tidak berhenti mencari Pelatihan menulis lagi lewat medsos.

Saya lihat ada pelatihan di daerah Cipanas Jawa barat yang diselenggarakan oleh komunitas menulis Media Guru. Saya daftar dan pada tanggal 27-29 Desember 2017 saya ikut pelatihan menulis. Selama tiga hari dua malam saya ikut.

Hampir dua tahun berturut-turut saya berkelana mencari ilmu tentang menulis. Meninggalkan anak dan istri dengan biaya lumayan.


Murid Om Jay yang semuanya jadi narasumber
Dari pelatihan ini terbitlah buku solo perdana dengan judul "Mengejar Azan" buku perdana ini kemudian saya pinta teman untuk melukisnya, lalu saya berikan bingkai dan saya letakkan di depan meja kerja.



Sebuah kebahagiaan tersendiri buat saya, bangga rasanya mempunyai buku. Teman-teman banyak yang mengapresiasi dan membeli buku perdana saya.

Namun, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Tiba-tiba badai tornado meluluhlantahkan kebahagiaan. Dengan hitungan jam tubuh ini lunglai, semua syaraf mati, seluruh tubuh tidak bergerak, lidah tertarik, urat wajah pun tertarik, suara hilang, dan nafaspun tidak bisa. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator.



Seluruh tubuh tak bergerak di ruang IGD

1 bulan 13 hari dirawat di ruang ICU. Dengan hitungan hari tubuh yang besar lagi tingi tinggal tulang berbalut kulit. Banyak teman bilang sepertinya Cing Ato tidak ada harapan. 

Di ruang ICU tidak ada perubahan, lalu dipindah ke ruang yang lebih intensif, ruang HCU. Ditemani oleh 2 suster dan 1 dokter yang jaga. Hampir 3 bulan dirawat di ruang HCU.

Dokter sudah pesimis dan mendiagnosa bahwa saya tidak akan lepas dari ventilator. Pihak rumah sakit ingin mengusir, tapi istri berjuang agar tidak diusir dari rumah sakit. Istri pinta sampai lepas ventilator boleh saya bisa pulang.

Tiba-tiba pada suatu malam ventilator rusak, saya sudah pasrah jika malam itu dipanggil menghadap sang maha kuasa. Ternyata pagi-pagi saya masih hidup. Mungkin di antara penyebab saya masih bernafas karena ada doa dari orang-orang saleh.

Sebenarnya jika ventilator rusak, saya sudah lewat. Lebih lanjut bisa dibaca di buku" GBS Menyerangku; Kisah seorang guru bergulat dengan penyakit langkah dengan menulis" yang berminat bisa hubungi saya. (Promo he he he)


Setelah lepas ventilator, saya bisa pulang dalam kondisi memakai oksigen. Pulang dari rumah sakit masih dalam kondisi sakit. 


Tidak bisa bergerak

Hampir satu tahun seluruh tubuh tak bergerak, setelah itu mulai satu persatu bergerak. Hari-hari hanya terbaring di tempat tidur. Jenuh, bosan, hampir saja stress.

Ketika sedang melamun, tiba-tiba ada suara gawai istri yang tertinggal di rumah. Saya pintu asisten rumah tangga untuk mengambilkan dan meletakkan di atas dada di alasi bantal lalu tempat tidurnya ditinggikan bagian kepala sehingga bisa melihat gawai.

 Saya coba menyentuhnya, ternyata bisa. Saya sangat gembira. Ketika istri pulang ngajar langsung saya pinta gawai saya yang selama setahun lebih tidak pernah digunakan. Istri langsung membelikan kartu baru. Mulailah saya melacak Facebook, butuh waktu tiga hari baru terlacak password-nya.

Mulailah saya menulis. Saya menulis dengan satu tema, yaitu tentang motivasi hidup. Hampir setiap hari saya selalu menulis. Malam mencari ide dan ba'da subuh menulisnya. Saya tidak bisa tidur kalau belum ketemu ide.

Senin sampai Jumat menulis motivasi. Sabtu dan Minggu saya menulis tentang apa yang sedang saya alami dan rasakan. Semua tulisan saya share ke Facebook. Banyak yang mengapresiasi dan menunggu tulisan saya berikutnya.

Tak ketinggalan pula Om Jay  sempat kaget dengan apa yang saya posting/share di medsos. Om Jay vicol saya, padahal suara saya belum jelas. Om Jay mengajak saya untuk ikut pelatihan menulis di gelombang 8. Saya ikuti pelatihan semampu saya.

Saya tidak lulus, Karena tidak menyetor resume. Tetapi materinya saya simpan di blog dan wordpress. Setelah ada waktu senggang baru saya jadikan buku.

Ini resume para narasumber saya ikat disini.

Alhamdulillah, dengan mengikuti pelatihan menulis PGRI menambah nutrisi tulisan saya lebih hidup. Akhirnya lahirlah buku perdana ketika sakit, dengan judul GBS Menyerangku. Secara bersamaan terbit buku kedua, judul Menuju Pribadi Unggul; Seni Menata Diri. Buku ini di bawah bimbingan pak Akbar Zaenudin.



Ini menulis secara bersamaan setiap hari satu sampai dua artikel.

Selanjutnya secara estafet terbit buku-buku yang lainnya. Seperti buku motivasi, memor, cerpen, novel Betawi, tentang menulis, dan lainnya. Sampai hari ini sudah 12 buku solo yang berhasil diterbitkan. Dan yang ke 12, yaitu Menulis di Kala Sakit.


Masih ada dua yang belum diterbitkan,  calon buku ke -13 dan 14, yaitu : Catatan harian sang guru dan catatan harian guru Blogger Madrasah.


Alhamdulillah, cover saya buat sendiri. Jika sahabat mau dibuatkan silahkan gratis.

Saya juga sedang menulis buku puisi dan pantun. 
1. Kedatangan para youtuber ( Chanel Akbar Zaenudin "Guru Inspiratif" dan Chanel Sutrisno Muslim "Kesempatan Kedua Mengubahku"


Link youtube: Terkena Penyakit GBS. Lumpuh seluruh tubuh. Menulis menjadi terapi https://youtu.be/qhzk01Z7y4w.
2. Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan Pendidikan" dari Bang Japar Jakarta.

3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis di  Komunitas belajar menulis di KSGN PGRI.
Bahkan baru saja sahabat literasi minta saya mengisi kegiatan menulis di daerah NTT (AGUPENA) Asosiasi Guru Penulis Indonesia.

4. Banyak punya teman hingga banyak yang bantu menerbitkan buku
5. Banyak teman ditempat kerja yang terinspirasi membuat buku
Selanjutnya saya belajar disain cover buku sehingga bisa buat untuk sendiri maupun bantu teman.





Demikian pemaparan dari Cing Ato tentang menulis di kala sakit.

Pelatihan dilanjutkan dengan tanya jawab yang dikirim ke Bunda Rali yang dijawab oleh Cing Ato. Berikut pertanyaan dan jawaban Cing Ato pada sesi tanya jawab yang dapat saya simpulkan.

Cing Ato membuat cover buku dengan aplikasi canva, motivasi utama yang membuat Cing Ato untuk kembali sehat yaitu melihat anak-anaknya yang sedang menuntut ilmu dan membutuhkan biaya banyak yang kebetulan anak Beliau sedang menuntut ilmu di pondok pesantren modern butuh biaya banyak. Jadi Cing Ato harus sehat dan bisa kerja lagi. Buku yang paling berkesan buat Cing Ato yaitu GBS Menyerangku.

Caranya agar ide - ide tetap muncul  di saat sedang sakit menurut Cing Ato yaitu:
  1. Ide-ide itu banyak sekali di otak. Sebelum sakit Cing Ato senang membaca buku motivasi kebetulan sedang menekuni ilmu Motivator Pendidikan. 
  2. Cing Ato seorang penceramah jadi banyak ide-ide yang tersimpan di memori saya. 
  3. Membaca tidak harus membuka buku. Cukup dengan smartphone apa yang kita inginkan tersedia. Jadi banyak membaca.
  4. Banyak melihat film. Contoh Cing Ato menulis roman Betawi terinspirasi oleh si Dul anak sekolah. Kebetulan Beliau orang Betawi.


Berikut latar belakang Cing Ato menulis: "Pada saat tidak ada yang bisa saya kerjakan terbersit dalam pikiran"Apa ya, yang bisa saya dilakukan agar ada manfaatnya untuk orang banyak." Akhirnya jawaban itu muncul, kenapa saya tidak menulis saja. Saya pun menulis tentang membangun kepribadian.  Tulisan itu lalu saya share ke Facebook. Setelah saya bisa duduk di kursi roda tulisan itu saya himpun menjadi dua buku. Menuju pribadi unggul dan kunci Kesuksesan Hidup.

Cing Ato menjadi bangkit untuk berkarya seperti saat sekarang ini yaitu karena Cing Ato ingin beda dengan teman-teman kerja dan menunjukkan bahwa cing Ato walaupun sakit tetap produktif dan kreatif.

Cara Cing Ato jika mengalami kejenuhan di saat menulis dikala sakit yaitu dengan melihat ada kegiatan di madrasah yang kemudian setiap ada kegiatan itu selalu dinulis. Cing Ato kebetulan waktu sakit sering membeli buku. Maka ketika jenuh melanda maka Cing Ato membaca sampai paham lalu  tulis ulang dengan bahasa Cing Ato sendiri. Kadang juga melihat tiktok dan dari tiktok timbul ide menulis.

Cara merawat semangat dan optimisme Cing Ato selama ini dengan bersabar dalam ujian yang begitu besar yaitu Cing Ato hanya menikmati saja apa yang Allah berikan. Tidak perlu dikeluhkan, karena tidak menyelesaikan masalah. Tetap terus ikhtiar untuk kesembuhan. Setiap penyakit pasti obatnya. Apa itu sabar dan tidak mengeluh.

Tips kesabaran dan ketabahan dari Cing Ato yaitu menurut istri dan teman-teman Cing Ato bahwa Cing Ato orang yang sabar. Cing Ato sendiri tidak tahu karena tidak pernah mengeluh bahkan ketika murid-murid Beliau datang membesuk, Beliau tertawa-tawa dengan mereka. Kemudian ketika datang ke sekolah selalu ceria saja seperti kondisi sehat. Ada si sedikit minder tapi itu langsung bisa  ditepis.

Hambatan dalam berkarya solusinya menurut pengalaman Cing Ato yaitu dengan adanya hambatan kita diajak berpikir bagaimana cara keluar dari hambatan. Terkadang dari hambatan mendapatkan ilmu baru.

Cing Ato menyikapi masalah ketika ada orang lain yang meremehkan yaitu ketika teringat pesan Om Dedi. Kata beliau"Tidak semua orang suka terhadap apa yang kita lakukan walaupun benar adanya." Cing Ato dahulu sering dinyinyir oleh teman sekerja tetapi tak pernah membalas malah sahabat -sahabat Cing Ato yang marah menyerangnya. Setiap Cing Ato nge-share tentang tulisan selalu dinyinyir. Cing Ato selalu bilang "Terima kasih semoga bapak sehat dan sukses selalu". Karena Cing Ato tak pernah marah. Apa yang terjadi mereka mencari Cing Ato untuk minta tolong. Lalu mereka berkata di rapat dewan guru bahwa Cing Ato guru inspiratif. Katanya "Terus terang saya terinspirasi dari cing Ato". Sekarang beliau (orang yang mengejek Cng Ato) sudah punya tiga buku karena bantuan dari Cing Ato.

Kisah Fitri dari Bekasi sebagai pertanyaan terakhir pertemuan malam ini "2020-2021 saat pandemi melanda lahir lah 10 buku antologi dr berbagai komunitas tapi kemudian akhir Agustus 2021 saya kena serangan jantung yg mengharuskan saya pasang ring, tidak itu saja saya TDK kuat duduk lama dan berdiri lama serta mata saya pun tak bisa lagi bertahan lama di depan laptop.
Bertemu BM PGRI Gel 27 saya baru mulai menulis lagi walau sering tak mampu menyelesaikan resume. Lewat cerita cing Ato membuat saya makin semangat utk melanjutkan kembali hobi saya ini walaupun blm ada satu guru pun yg mengikuti jejak saya ini. Pertanyaan nya:
Bgmn memotivasi diri lebih fokus pd tujuan awal kita Krn terkadang sakit yg kita rasa membuat kita tak bisa berbuat apa-apa?"

Jawaban Cing Ato "Angkat topi dulu untuk bunda sudah punya 10 buku Antologi. Saya saja baru 3 atau 4 saya lupa. Karena kebetulan saya fokus ke buku solo. Alhamdulillah, seluruh organ tubuh saya normal. Saya hanya sakit syaraf. Syarafnya mati. Jadi hanya kelumpuhan. Jangan dipaksa menulislah ketika memang kondisi sedang enak. Saya sendiri jika tubuh sudah letih saya berhenti dan langsung istirahat. Makanya saya menulis tidak dikejar seperti ngejar setoran. Tulis saja yang ringan-ringan. Kalau bisa usul agar jadi buku solo. Tulis dengan satu tema. Niatkan menulis untuk ibadah. Dan buat tabungan amal jariyah".

Titipan pertanyaan dari Om Jay yaitu "Cing Ato bagaimana cara cing Ato bisa konsisten dalam menulis. Sementara kondisi kesehatan cing Ato kurang baik?". Berikut jawaban Cing Ato "Ketika gawai itu menyangkut di jari telunjuk saya lalu menulis. Karena saking asiknya menulis sampai saya lupa bahwa diri ini sedang sakit. Justru dengan menulis saya tidak berpikir dengan penyakit yang saya derita. Tiba-tiba tubuh saya tambah gemuk dan anggota tubuh perlahan mulai bergerak".

Pesan Cik Ato yaitu "Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang akan terjadi".

Semoga kita yang masih diberi kesehatan ini tetap bisa menulis. Jadikan pengalaman Cing Ato yang sakitpun bisa berkarya. Motivasi diri yang dari diri sendiri yang perlu kita lakukan hingga kita dapat menerbitkan buku solo kita yang dimulai dari buku antologi.  

Terima kasih Cing Ato atas ilmu dan motivasinya. Moga semua orang dapat terinspirasi dan menjadi motivator bagi para penulis.



Senin, 10 Oktober 2022

Menjadi Penulis Buku Mayor

Resume ke-22

Tema                : Menjadi Penulis Buku Mayor

Tanggal            : 10 Oktober 2022

Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni

Moderator        : Sim Chung Wei, S. P




Malam ini pelatihan ke-22 dengan narasumber Koko Sim (Sapaan Sim Chung Wei, S. P). Pelatihan dibuka dengan Koko Sim menyapa para peserta dan mengunci WAG agar hanya admin yang dapat memberi komentar.

Acara pelatihan seperti pelatihan sebelumnya yaitu mulai dari pembukaan, penyampaian materi oleh narasumber, tanya jawab dan terakhi penutup. Sesi pembukaan dengan membaca do'a bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing peserta pelatihan yang dipandu oleh Koko Sim.

Koko Sim saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara yang merupakan alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Saat ini bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi, sedang menunggu terbitnya anologi ke 3, dan dalam masa  penyusunan buku solo.

Sesi ke-2 oleh Pak Joko. Berikut materi dari Beliau yang dapat saya petik.



Dari tempat ini, disudut kota Jogja, diiringi gerimis kecil. Saya ingin berbagi informasi dan belajar bersama sama bagaimana Menerbitkan Buku di penerbit Mayor, jadi bukan bukunya yang Mayor.


Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:


Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.



Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer. Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia. 

Gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.









Contoh-contoh buku yang telah terbit:






Mari kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis. Perhatikan gambar berikut:

Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman2 sudah berada dilevel paling atas. Industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:


Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya:


Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai:


Kutipan yang sangat menarik untuk para calon penulis:

Mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi. Ini yang akan didapatkan:

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:




Apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya? tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. Contoh:

 Apakah buku yang membahas/tema tentang "Batu Akik" akan diterima? Tema tentang "Batu Akik" ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  Jadi kalau ada naskah buku masuk bertema "Batu Akik" saat ini pasti akan ditolak.


Jika tema pemasaran, pasarnya tidak pernah mengalami titik nadir dan kemudian hilang dari minat masyarakat.

Namun ternyata judul Pemasaran akan lebih menarik minat jika diganti judul dengan 'Marketing.

Hampir semua tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. Lihat contoh-contoh berikut ini:






Bahkan kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana?

Cara penerbit mengukur reputasi penulis. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Berikut tampilan google cendekia:
Hasil untuk penulis yang bernama Fandy Tjiptono. Perhatikan angka-angka sitasinya:


Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. Bagaimana dengan hasilnya bila nama teman-teman dimasukan? Penerbit Andi memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima.


Menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran.

Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis.

Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style.

Sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri-cirinya masing-masing kelompok:


Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya.


Ada banyak penulis yang minder karena nggak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang punya gelar kademik tinggi tetapi naskah ditolak. Ini penyebab naskah penulis ditolak:

Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0 dengan ciri2 sebagai berikut:


Perkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang:


Penerbitan era Metaverse.




Dengan berakhirnya slide di atas maka pemaparan materi oleh pak Joko selesai.

Sesi berikutnya yaitu tanya jawab yang dikirim ke Koko Sim dan diteruskan ke WAG BM-27 yang dijawab oleh pak Joko dengan rinci dan jelas.

Pelatihan akhirnya selesai setelah sesi penutup dengan mengucapkan terima kasih pada narasumber dan peserta yang hadir. Semoga kita dapat segera menerbitkan buku solo kita agar kita tidak hilang dalam masyarakat seperti kata Prabudya Ananta Noer.

2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

 Beriku t ma teri yang saya ambil pada LMS CGP 06  tugas Eksplorasi Konsep dimana CGP harus menjawab dua per tanyaan yai tu: Dari beberapa d...