Resume ke-22
Tema : Menjadi Penulis Buku Mayor
Tanggal : 10 Oktober 2022
Narasumber : Joko Irawan Mumpuni
Moderator : Sim Chung Wei, S. P

Koko Sim saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara yang merupakan alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Saat ini bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi, sedang menunggu terbitnya anologi ke 3, dan dalam masa penyusunan buku solo.
Sesi ke-2 oleh Pak Joko. Berikut materi dari Beliau yang dapat saya petik.
Dari tempat ini, disudut kota Jogja, diiringi gerimis kecil. Saya ingin berbagi informasi dan belajar bersama sama bagaimana Menerbitkan Buku di penerbit Mayor, jadi bukan bukunya yang Mayor.
Penerbit adalah Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.
Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:
Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:
Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.
Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer. Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia.
Gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.
Mari kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis. Perhatikan gambar berikut:
Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman2 sudah berada dilevel paling atas. Industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:
Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:
Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya:
Mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi. Ini yang akan didapatkan:
Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:
Apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya? tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. Contoh:
Jika tema pemasaran, pasarnya tidak pernah mengalami titik nadir dan kemudian hilang dari minat masyarakat.
Hampir semua tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. Lihat contoh-contoh berikut ini:
Cara penerbit mengukur reputasi penulis. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Berikut tampilan google cendekia:
Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. Bagaimana dengan hasilnya bila nama teman-teman dimasukan? Penerbit Andi memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima.
Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.
Sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri-cirinya masing-masing kelompok:
Ada banyak penulis yang minder karena nggak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang punya gelar kademik tinggi tetapi naskah ditolak. Ini penyebab naskah penulis ditolak:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar