Senin, 10 Oktober 2022

Menjadi Penulis Buku Mayor

Resume ke-22

Tema                : Menjadi Penulis Buku Mayor

Tanggal            : 10 Oktober 2022

Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni

Moderator        : Sim Chung Wei, S. P




Malam ini pelatihan ke-22 dengan narasumber Koko Sim (Sapaan Sim Chung Wei, S. P). Pelatihan dibuka dengan Koko Sim menyapa para peserta dan mengunci WAG agar hanya admin yang dapat memberi komentar.

Acara pelatihan seperti pelatihan sebelumnya yaitu mulai dari pembukaan, penyampaian materi oleh narasumber, tanya jawab dan terakhi penutup. Sesi pembukaan dengan membaca do'a bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing peserta pelatihan yang dipandu oleh Koko Sim.

Koko Sim saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara yang merupakan alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Saat ini bersama rekan-rekan BM 25 dan 26 telah menerbitkan 2 buku antologi, sedang menunggu terbitnya anologi ke 3, dan dalam masa  penyusunan buku solo.

Sesi ke-2 oleh Pak Joko. Berikut materi dari Beliau yang dapat saya petik.



Dari tempat ini, disudut kota Jogja, diiringi gerimis kecil. Saya ingin berbagi informasi dan belajar bersama sama bagaimana Menerbitkan Buku di penerbit Mayor, jadi bukan bukunya yang Mayor.


Penerbit adalah  Industri kreatif yang didalamnya ada kolabarasi insan2 kreatif : Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. Ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan2 kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya2 kreatif.

Ada jenis2 buku didunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti ini:

Dua kategori besar jenis buku adalah buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks  dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. Sehingga grafisnya akan tergambar seperti ini:


Buku Perguruan tinggi dibagi dua lagi menjadi buku Eksak dan Non Eksak.



Sedangkan buku Non Teks sering disebut juga buku Populer. Sekarang mari kita lihat grafis2 hasil survei yang menggambarkan dunia perbukuan di Indonesia. 

Gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dipakai sebagai dasar atau inspirasi penulisan buku.









Contoh-contoh buku yang telah terbit:






Mari kita cek pada diri kita masing2 kita pada leval mana terkait dengan tulis menulis. Perhatikan gambar berikut:

Harapannya setelah mengikuti acara ini, teman2 sudah berada dilevel paling atas. Industri penerbitan bila digambar utuh lengkap maka ekosistemnya seperti ini:


Tingkat literasi bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. Inilah sebabnya:

Selanjutnya kita akan segera masuk dalam bahsan bagaimana proses penerbitan mulai dari  memasukan/mengirinmkan naskah buku ke penerbit hingga buku itu terbit dan beredar. inilah gambarnya:


Penerbit yang baik dan Penerbit yang perlu diwaspadai:


Kutipan yang sangat menarik untuk para calon penulis:

Mengapa kita harus menulis? Apa sih yang didapatkan ketika penulis tersebut sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi. Ini yang akan didapatkan:

Pertanyaan besar yang sering muncul adalah apa kriteria agar naskah buku dapat diterima oleh penerbit untuk dapat diterbitkan. Karena tidak semua naskah dapat diterima. Sebagai contoh penerbit ANDI itu tiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. Inilah kriteria penilaiannya:




Apa yang dimaksud dengan tema populer bagaimana cara menilainya? tentunya jawabnya dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. Contoh:

 Apakah buku yang membahas/tema tentang "Batu Akik" akan diterima? Tema tentang "Batu Akik" ternyata sudah tidak menjadi trend lagi.  Jadi kalau ada naskah buku masuk bertema "Batu Akik" saat ini pasti akan ditolak.


Jika tema pemasaran, pasarnya tidak pernah mengalami titik nadir dan kemudian hilang dari minat masyarakat.

Namun ternyata judul Pemasaran akan lebih menarik minat jika diganti judul dengan 'Marketing.

Hampir semua tema yang ada mata kuliahnya atau ada mapelnya pasti laku dipasaran. Lihat contoh-contoh berikut ini:






Bahkan kita bisa tahu minat paling besar dari daerah mana?

Cara penerbit mengukur reputasi penulis. Semua pasti pakai data. Dalam hal ini penerbit memakai data salah satunya dari Google Scholer/Cendekia. Berikut tampilan google cendekia:
Hasil untuk penulis yang bernama Fandy Tjiptono. Perhatikan angka-angka sitasinya:


Ini adalah hasil untuk Prof, Jogiyanto. Bagaimana dengan hasilnya bila nama teman-teman dimasukan? Penerbit Andi memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar nasakah bisa diterima.


Menentukan jumlah cetak atau oplah. Perhatikan gambar berikut ini ada 4 kwadran.

Penerbiat akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki Pasar sempit dan Lifecicly pendek, namun penerbit akan senang dengan tema2 buku yang memiliki LifeCycle panjang dan market lebar.

Masalah Selingkung ini juga banyak ditanyakan 'Penerbit bapak pakai kga selingkung apa?'jawabnya kami pakai gaya selingkung apapun yang dipakai penulis.

Salah satu buku yang pakai selingkung Vancouver Style.

Sebagai seorang penulis, sebenarnya anda termasuk penulis yang idealis atau industrialis? inilah ciri-cirinya masing-masing kelompok:


Mana yang lebih baik? dua-duanya baik bagi penerbit. Sehingga penerbit akan memakai kombinasinya.


Ada banyak penulis yang minder karena nggak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang punya gelar kademik tinggi tetapi naskah ditolak. Ini penyebab naskah penulis ditolak:

Jadi penerbit akan menerima naskah buku yang memiliki pangsa pasar yang luas.
Era Publisher 5.0 dan saat ini kita telah berada di era publisher 4.0 dengan ciri2 sebagai berikut:


Perkembangan itu sangat dipengaruhi oleh teknologi yang berkembang:


Penerbitan era Metaverse.




Dengan berakhirnya slide di atas maka pemaparan materi oleh pak Joko selesai.

Sesi berikutnya yaitu tanya jawab yang dikirim ke Koko Sim dan diteruskan ke WAG BM-27 yang dijawab oleh pak Joko dengan rinci dan jelas.

Pelatihan akhirnya selesai setelah sesi penutup dengan mengucapkan terima kasih pada narasumber dan peserta yang hadir. Semoga kita dapat segera menerbitkan buku solo kita agar kita tidak hilang dalam masyarakat seperti kata Prabudya Ananta Noer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

 Beriku t ma teri yang saya ambil pada LMS CGP 06  tugas Eksplorasi Konsep dimana CGP harus menjawab dua per tanyaan yai tu: Dari beberapa d...