Rabu, 05 Oktober 2022

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Resume ke 20

Tanggal                : 5 Oktober 2022

Tema                    : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Narasumber          : Raimudus Brian Prasetiawan, S. Pd

Moderator            : Rosmiyanti



Pukul 20.00 WITA kegiatan pelatihan menulis dimulai dengan Bunda Ros (panggilan akrab Rosmiyanti) membuka kegiatan dengan terlebih dahulu menyapa para peserta dan merefleksikan pertemuan sebelumnya tentang penerbit seperti :

  1. Penerbit Kamila Lamongan oleh Pak Mukmini
  2. Penerbit Oase oleh Bunda Kanjeng
  3. Penerbit Mayor dan  Penerbit Andi 

Intinya adalah siapapun penerbitnya yang terpenting untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik. Karena pertemuan ini sudah ke-20, ada baiknya mulai menentukan judul dan outline (daftar isi)-nya yang selanjutnya, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI.

Apabila naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dan lain-lain.

Materi pertemuan malam ini sebagai referensi kita dalam menerbitkan buku maka peserta akan dibersamai oleh narasumber Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd (alumni BM-4) yang akan mengupas tuntas penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”.

Beliau adalah sosok guru blogger millennial nan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992 dan tinggal di Bekasi yang berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015 sampai sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. Beliau pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.

Berikut profil pak Brian dapat dibuka pada tautan berikut https://www.praszetyawan.com/p/profil.htm.

Susunan acara kegiatan pelatihan menulis seperti biasanya yaitu: 

1. Pembukaan

2. Pemaparan materi 

3. Tanya Jawab 

4. Penutup 

Kegiatan pembukaan dengan bersama-sama membaca Al Basmallah. Untuk kegiatan tanya jawab dapat bertanya selesai pemaparan materi dengan format nama, sekolah asal, pertanyaan, dan kirim ke 08127396949. (Rosminiyati).

Kegiatan selanjutnya yaitu pemaaran materi oleh pak Brian. Berikut kutipan materi yang Beliau sampaikan: 

Banyak tantangannya untuk bisa konsisten menulis resume di blog, namun bapak/ibu membuktikan bisa menerjang berbagai halangan hingga bisa sampai di pertemuan ke 20 ini. Pas sekali, malam ini pertemuan ke 20. Sesuai yang dahulu saya sampaikan saat opening ceremony, syarat minimal membuat resume adalah sampai 20 pertemuan. Jadi bagi bapak/ibu yang berhasil tidak pernah putus membuat resume dari pertemuan 1 sampai malam ini, berarti sudah memenuhi syarat pertama. Sehingga bisa lanjut mengerjakan syarat ke 2 yaitu membuat buku solo.

Perlu dipahami, bapak/ibu berjalan sendiri dalam membuat buku solo. Bapak/ibu menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut. Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama bapak/ibu membuat buku. Maka pertemuan malam ini membantu bapak/ibu agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku

Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie karena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain-lain.

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima dengan tujuan agar penerbit Mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit Mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama.

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Naskah pasti diterbitkan. Proses penerbitan mudah dan cepat. Menerbitkan di penerbit Mayor bisa lebih dari setahun prosesnya. Kalau di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja

Saya bukan bermaksud penerbit Indie itu lebih baik, tapi penerbit Indie maupun Mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis. Jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit Indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.

Akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit Indie. Tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit Mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade. 

Misalnya Bu Aam, Bu Rita, Bu Ditta, sudah punya buku penerbit Mayor. Bisa mencapai penerbit Mayor, karena sebelumnya terbiasa rutin menulis dan menerbitkan buku di penerbit Indie. Ketika kemampuan menulis kita meningkat, barulah mencoba di penerbit Mayor. Itu semua menurut pendapat saya, dengan melihat pengalaman yang ada.

Ciri-ciri penerbit Indie



Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Pak Brian sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.

  1. Buku Pertama Buku Blog Untuk Guru Era 4.0 https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html
  2. Buku Kedua Aksi Literasi Guru Masa Kini https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html
  3. Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html

Dalam pelatihan ini peserta bebas memilih penerbit manapun. Tidak ada kewajiban harus pakai penerbit tertentu. Silakan peserta memilih penerbit berdasarkan selera/kondisi masing-masing.

Tips yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit Indie

●      Biaya penerbitan

Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis

Batas maksimal jumlah halaman

Ketentuan dan Biaya cetak ulang

Apakah dapat Master PDF

Jumlah buku yang didapat penulis

Jadi silakan hal-hal tersebut disesuaikan dengan kondisi/keinginan bapak/ibu masing-masing. Saya disini membantu peserta menghubungkan ke penerbit yang sudah terpercaya dan terjamin kualitasnya.

Sejak Juli 2020 pak Brian membantu peserta pelatihan belajar menulis menerbitkan buku ke penerbit Indie. Mengapa saya membantu mengubungkan bapak/ibu ke penerbit indie ?


Jadi bapak/ibu tidak merasa sendirian dalam proses penerbitan buku. Ada saya yang mendampingi dan menjawab berbagai pertanyaan seputar proses penerbitan. Sehingga peserta merasa tenang bahwa buku pasti akan terbit

Saat itu (Juli 2020) saya melihat peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang saya dengar ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak.

Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta.Melihat kasus-kasus tersebut maka saya membantu peserta memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Pak Brian memiliki rekanan penerbit Indie yaitu Penerbit Sleman Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. Peserta bisa buktikkan sendiri tanpa perlu mengalami hambatan, karena ada pak Brian yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

Panduan dan ketentuan di penerbit Sleman ada pada tautan https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html

Daya tarik penerbit Sleman

1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah

2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman! Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.

3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di Tokopedia dan Shopee

Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi, maka  jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya. Silakan perhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.

Ketika kita sudah menyetorkan naskah yang berupa word, sebelum di cetak kita akan diberkan naskah final PDF untuk diperiksa lagi sebelum dicetak penerbit.  Jika disertai gambar maka maksimal 10 halaman saja yang boleh ada gambarnya. Apabila lebih dari 10 halaman maka akan terkena biaya tambahan.

Bagi peserta yang sudah 20 resume, silakan selanjutnya bisa mulai mencicil menyusun naskah dengan menggabungkan 20 resume ke 1 file word. Setting wordnya sesuai ketentuan penerbit. Merapikan resume di word perlu waktu sehingga kita perlu mulai mencicil membuat kelengkapan naskah seperti: prakata, sinopsis, daftar isi (tanpa nomor halaman), dan profil penulis. Baca ulang lagi seluruh isi buku. Siapa tahu ada yang salah ketik atau kalimat yang membingungkan, sehingga perlu diperbaiki.

Demikian pemaparan dari pak Brian, semoga kita dapat menerbitkan resume kita menjadi sebuah buku solo dan mendadi buku perdana kita yang kita terbitkan di salah satu penerbit yang menjadi pilihan kita.

1 komentar:

2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

 Beriku t ma teri yang saya ambil pada LMS CGP 06  tugas Eksplorasi Konsep dimana CGP harus menjawab dua per tanyaan yai tu: Dari beberapa d...