Minggu, 25 September 2022

Inspirasi Menulis

Tema            : Mengatasi Wrinter's Block

Tanggal        : 26 September 2022

Judul            : Inspirasi Menulis

Penyusun      : Suartini Iklima, S. Pd



Pagi kala matahari bersinar di ufuk timur memancarkan cahaya violetnya yang memberi semangat membahana pada semesta alam untuk memulai aktivitas akan hal positif yang harapannya akan sukses seperti mimpi indah yang menghiasi malam tak kala tidur dalam rudupnya cahaya rembulan. 

Mencari ide untuk menulis memang bagi saya kadang tersaa sulit dan kadang pula terasa mudah. Sulit jika memang inspirasi tidak muncul apalagi ditengah kesibukan yang deadline ataupun rurinitas yang dalam benak tidak memberikan ruang untuk ide dalam menulis. Sulit juga jika sudah mulai menulis dan di tengah perjalanan berhenti seketika atau biasa di sebut Writer's Block seperti kita berjalan jauh dan di tengah jalan butuh istirahat untuk melepas penat dan butuh energi untuk melanjutkan perjalanan panjang dan berliku.

Menulis terasa mudah jika ada ide yang muncul dan langsung dituangkan dalam sebuah karya tulisan walaupun hanya berupa goresan-goresan pendek atau berbentuk peta fikiran. Parahnya jika punya ide tetap tidak segera dituangkan karena dapat menyebabkan lupa bahkan ada perasaan menyesal jika ide itu hilang tanpa jejak karena disadari ide tidak dapat muncul disetiap waktu.

Writer's block atau kehilangan ide dalam menulis sangat mengganggu dan membuat galau bahkan hal terburuknya panik. Semakn panik, ide kadang kala semakin menjauh. Termasuk pengalaman menulis tulisan ini. 

Tak pandang waktu dan tempat writers block dapat menghampiri siapapun terutama saya sebagai penulis pemula. Saya jadi teringat bagaimana saat Writer's Block melanda ketika mengisi essay untuk mendaftar sebagai Calon Guru Penggerak. Tiap satu soal ditentukan jumlah karakter kata, bahkan ada yang sampai 5.000 kata. Kalimat yang sulit saya rangkai karena kadang temanya sedikit tapi untuk mencapai karakter kata yang diharapkan terlalu panjang bagi saya. Satu tema kadang saya bolak balikkan kalimatnya yang penting mencapai karakter yang diinginkan.

Pengalaman menulis essay ternyata setelah saya bertemu dengan kelompok ternyata mereka juga mengalaminya. Bahkan ada rekan yang bercerita bahwa ada yang palgiat dari buku dan internet sehingga menyebabkan tidak lulus. Jadi keterampilan menulis memang sangat rendah. Beruntungnya saya adalah mengikuti grup Belajar Menulis Gelombang 27 yang menghantarkan saya lebih mudah menuangkan ide dalam bahasa tulisan.

Pengalaman yang tidak bisa saya lupa juga saat saya mempunyai ide di ruang IGD ketika anak kecil saya sakit. Tak ada kertas dan pulpen bahkan handphone yang biasa saya pakai untuk menuliskan ketika ada ide, saat itu digunakan anak untuk menghibur dia yang baru selesai ditusuk jarum untuk diinfus.

Ide saat di IGD adalah tugas membuat video yang akan diunggah ke youtube tentang "Nilai dan Peran Guru Penggerak". Bergegas meminjam kertas di salah satu petugas medis tapi yang diberi secarik lembaran untuk membungkus puyer obat yang ukurannya tidak lebih besar dari ukuran telapak tangan orang dewasa. Bergegas suami saya ke mobil untuk mencari kertas tetapi yang didapat amplop yang saya buka menjadi selembar kertas. Pastinya sangat cukup buat saya menuangkan ide.

Cobaan kembali menerpa keesokan harinya. Ketika ada ide tetapi tidak ada tempat menuangkannya. Sekitar tiga puluh meter dari klinik ada Alfamart buka di sana.  Ku jejaki jalan dengan berjalan kaki untuk membeli pulpen dan buku kecil. Di kamar 201 tempat anak diopname, saya coba menuangkan ide yang ketika itu ada tugas dari group WA tentang membuat puisi dari akronim keluarga. 

Ide ketika muncul memang harus dituangkan. Saat ditulis tulisan inipun saya buat di dalam kelas ketika siswa saya sedang istirahat. Saya takut ide menulis saya buyar hingga mengalami writer's block. 

Saya sering kali tidak memperdulikan apakah tulisan saya layak dibaca ataukah tidak. Bagi saya, menulis adalah hal yang penting untuk menuangkan segala inspirasi baik dalam kehidupan nyata ataupun dalam imajinasi. Orang boleh tidak menyukai tulisan saya tapi buat saya tulisan adalah hal bermakna dalam hidup saya.

Komentar dari orang boleh kita jadikan masukan dan semangat buat kita menulis dengan tetap memperbaiki diri dalam menulis. Hari ini boleh kurang baik tulisan kita baik dalam penyajian tampilan ataupun kosa kata yang kita gunakan. Tapi yakinlah semua merupakan proses belajar kita. Jadi dinikmati saja.

Tidak ada penulis hebat yang memulai menulis langsung tulisannya hebat tetapi penulis hebat juga memulai belajar seperti kita. Ketekunan menulis adalah rahasia menciptakan karya tulisan. Seperti bayi, memulai belajar dari merangkat, berjalan dengan dibimbing hingga pandai berlari sendiri walaupun berkali-kali jatuh. Filosofinya saat kita jatuh merupakan keadaan saat Writer's Block melanda.

Ribuan pengalaman hidup, dapat dituangkan dalam tulisan. Ide dari perjalann hidup pasti akan sangat seru bahkan akan lebih mudah dituangkan dalam bahasa tulis karena dialami langsung yang menurut saya Writer's Block akan lebih sedikit kita alami. 

Menulislah seperti air yang mengalir. Tanpa henti dan tanpa beban. Jika sudah selesai ditulis barulah kita cek kembali sebelum mengirim atau menerbitkannya atau dengan melakukan Proofreading. Mengecek tulisan, apakah harus dikurangi atau ditambahkan kata ataupun kalimatnya. Cek penulisan apakah sesuai EYD. Tampilannya sudah baik atau tidak.

Motivasi diri dari diri sendiri yang paling utama jika ingin menulis. Orang memberi motivasi walaupun hebat tetapi jika motivasi dari kita lemah maka akan jadi percuma. Gerakkan diri sendiri terlebih dahulu. Jika sudah kita tergerak untuk menulis maka tulisan kita pasti akan terwujud.

Jika hati sudah tergerak untuk menulis, kini saatnya kita untuk bergerak menuliskan semua ide kita menjadi tulisan yang kita anggap bermakna. Di tengah jalan writer's Block melanda maka istirahatlah dengan healing. Tiap orang pasti punya cara mengatasinya. Saya mengatasi Writer's Block jika di rumah dengan memandagi anggrek atau bahkan menyemprotnya denga air walupun malam hari, kadang kala dengan karaoke tergantung situasi yang ada.

Langkah selanjutnya yaitu menggerakkan. Melakukan gerakan menggerakkan orang-orang disekitar untuk berliterasi dan menulis. Saya lakukan dengan memulai mengirim karya tulisan saya di blog ke group sekolah terlebih dahulu. Langkah ini akan memberikan motivasi pada rekan untuk menulis yag dimulai dari membaca. 

Berbicang disela istirahat juga dapat dilakukan untuk menggerakkan rekan. Yakinlah pasti akan ada yang akan tergerak hatinya untuk menulis yang akan dimulai dari tulisan sederhana yang nantinya menghasilkan kara yang luar biasa.

Kemampuan menulis merupakan kemampuan tersulit. Orang pintar berbicara, berhitung tetapi sulit menuangkan ide dan fikirannya. Jadi mari kita galakkkan literasi dimulai dari diri kita untuk tergerak menulis, bergerak menulis dan terakhir menggerakkan rekan untuk menulis. Moga hal positif dari tulisan yang kita buat menjadi inspirasi buat semuanya.


"Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

 Beriku t ma teri yang saya ambil pada LMS CGP 06  tugas Eksplorasi Konsep dimana CGP harus menjawab dua per tanyaan yai tu: Dari beberapa d...